Selasa, 01 Februari 2011

SARESEHAN KTNA DI DAERAH KARAWANG

BP3K LEMAHABANG-.Karawang sebagai lumbung padinya Jawa Barat akan terus berusaha totalitas dalam meningkatkan produksi pangan secara ekplisit dan kondusif.hal yang menyangkut teknis dan lainnya akan lebih terakomordir serta persuasuif dengan peningkatan pelayanan ke masyarakat tani yang ada,demikian sepenggal ungkapan Kadarisman selaku Kepala BP4K Karawang beberapa waktu yang lalu saat di temui di kantornya.

Dia pun menjelasakan terkait upaya totalitas pelayanan yang ada misal dengan akan mengadakan  saresehan-saresehan tingkat KTNA /kecamatan yang di bagi perwilayah sekabupaten Karawang dan akan di tindak lanjuti Saresehan di tingkat Kabupaten Karawang pada tanggal 8-9 desember 2010 mendatang.

Lalu di lain tempat dan waktu, 1-2 desember 2010 sebagaimana yang diungkapakan Kadarisaman tersebut direlaisasikan dengan pagelaran saresehan-saresehan tingkat Kecamatan misal di Rawamerta,Tirtajaya,KutawaluyaRengasdengklok,Banyusari,Tempuran,Cilamaya Kulon ,Wetan  dan Lemahabang serta Kecamatan lainya(30) di kabuapaten Karawang yang pelaksanaanya serentak di adakan sehari/wilayah.acara-acara di berbagai tempat  tersebut di hadiri dari unsur KTNA,Tokoh Tani,Perangkat desa,tokoh muda Tani,kios-kios obat ,POPT,PPL, Distanhut dan BP4K kab.Karawang.

Seterusnya di Kecamatan Lemahabang acara saresehan yang terpusatkan di kantor UPTD Distanhut dan BP3K setempat terkuak satu persoalan biasa tapi menjadi permasalahan yang luar biasa dan merugikan petani tani Karawang secara langsung yaitu  bagimana cara  mengatasi loses dan percalonan gabah di Karawang yang terkoordir dan ada kalanya bekerjsama dengan para spekulan padi di saat panen tiba para calo tertentu.

Masalah di Lemahabang yang juga sebenarnya masalah Karawang secara umum tersebut,berawal  terlontar dari salah satu peserta saresehan  asal desa Pulojaya ke pemeberi materi yaitu J.Kusumah Eka S.Dia salah satu pemberi materi yang berasal dari media PELITA KARAWANG ON LINE yang hadir atas undangan para peserta dan panitia saresehan Kecamatan Lemahabang.

Kusumah yang kesehariannya adalah Pimpinan Redaksi Pelita Karawang On line menguraikan dan jelasnya,Tidak bisa di pungkiri bahwa salah satu factor kerugian para petani di saat panen tiba adalah menjamurnya para calo padi yang bekerjasama dengan para spekulan luar daerah dan mereka,berani  mengganjal harga padi sehingga penjualan di bawah HET yang ada saat terjadi panen bahkan pula ada kesan,mereka berani melakukan  initimdasi ke petani di saat menolak menjual atau terpojoknya kebutuhan petani tertentu.

Untuk itu,ungkap Kusumah,”Kiranya semua unsur terkait di dunia tani dan unsur terkait mulai dari petani terkait,KTNA,aparat setempat dan Pemerintah daerah harus segera merumusakan upaya pencegahan ulah-ulah calo nakal berkelanjutan di saat panen 2011datang.Adanya calo memang sudah membudaya dan mereka ada tertekan keadaan yang di sebabkan tingginya angka pengangguran tingkat pedesaan atau mereka sudah menjadi pekerjaan  dan lemahnya pengawasan –pengawasa oleh yang di anggap berwenang menertibkan percaloan,samalah ada kesan dan pesan lagi dan diperparah percaloan di lingdungi oknum-oknum tertentudi satu wilayah.

Lebih lanjut sang jurnalis pencinta dunia tani tersebut mengemukakan,Tidak ada satu persoalan atau permasalahan yang tiada solusinya.maka seresahan tingkat kabupaten nanti adalah wadah curhat dan mencari solusi dengan pemerintah daerah karena tidaklah bijak bisa melarang adanya percaloan padi ketika yang di larang tidak diberdayakan(para Calo Gabah),mungkin dan mari bisa dipikirkan bersama di  saresehan nanti.Kusumah mencontohkan, bila salah satu upaya pembelian gabah oleh Bulog di langsungkan ke desa saja .nanti dalam prakteknya desa harus bekerjasama dengan KTNA ,masyarakat(petani) dan unsur-unsur  terkait.Dengan asumsi petani akan merasa aman ketika di tangani pemerintah setempat menjadi BOS-nya (hal penjualan)dengan jaminan HET aman dan tidak di hutang speklualn),lalu desa bisa mengambil rotin/pajak  tanpa alasan padi belum bayar ketika saat bayar pajak datang untuk petani ataupun para penganguran/para calo yang ada di desa tersebut bisa di berdayakan oleh BPD dan desa setempat.

Lebih jelas Kusumah ungkapkan,praktek dan teori yang saya sodorkan pasti ada titik lemahnya maka terbaik adalah rempug jekung memecahkan masalah percaloan  di saresehan kabupaten dan tidak terbatas hanya di saresehan bila hasilnya buntu.Saya berharap pula para PPL yang ada bersama para petani dan KTNA bekerjasama dengan kejujuran dan Tupoksinya masing-masing.mari kita tempatkan lagi PPL seperti semula, Insya Allah juklak-juknis dalam dunia pertanian akan berjalan aman dan menghasilkan harapan bersama yaitu .....SELENGKAPNYA.

Tags

Blog Archive